Kamis, 09 Mei 2013

kritikan anak pesisir

 ketika para koruptor mengelilingi meja legislatif,, mending tlanjang dada ajah biar semua bisa melihat hati kita walau terbalut kulit hitam sawo matang,,
tanpa mengharap apa yang sebenarnya mereka kerjakan, masih banyak ladang yang kosong untuk bercocok tanam demi memenuhi kehidupanku,, hidup santai itu adalah petani,, suka-suka mereka mau ngapain,, masuk kerja terserah mereka,, ttpi tdk merugikan orang lain, tapi malahan sering di rugikan oleh orang,,
 hidup sejahtra dan sederhana itu lebih indah ketimbang mewah tetapi utang,, sudah takdirku untuk seperti ini,, biar tuhan yang atur dengan usaha yang aku miliki, pasti ku miliki hidup yang nyaman, senyaman duduk di kursi empuk bagai para anggota DPR, yang setiap harinya rapat-rapat, tetapi tidak semuanya teratasi, palingan di kalangan keluarganya, temannya, kerabatnya,,
 satu senyuman untuk rakyat, satu triliun di curi dari uang rakyat, apa jadinya kalau terus-terus begini,, kapan rakyat bisa makmur, biar,
jadilah orang yang adil dalam memimpin negara,, ketika anda berada di kursi itu,, berarti anda adsalh harapan yang di harapkan bisa membangun dan mensejahtrakan rakyat, jangan ketika anda telah terpilih andalangsung menorehkan luka di lubuk hati kami,, siapa yang harus kita percayakan negara ini??
 ketika orang lain berbicara, menyuarakan hak-hak rakyat, tetapi mereka hanya akan memandang dimana yang bisa di kantongin agar hidup bisa berlanjut,, itulah mereka yang duduk santai smbil ngopi,, bila ada tugas dan pekerjaan mereka yang ambil enaknya, ngak mau rugi atau capek,,
kapan anda bisa mau mendengar suara kami, apaka perlu ribuan orang agar kamu bisa mendengarkan kami, apa masaahnya bila ku hanya sendiri untuk mewakili suara, perkataan yang selalu kudengar tiap harinya dari orang-orang yang merengek kekecewaan terhadap anada yang tidak memperdulikan makna suara mereka, suara mereka adalah suara dari hati.
 Apakah kami harus menunjuk tangan atau berpose kayak model agar anda yang berada di sana bisa tertarik dengan apa yang kami ucapkan,,


  berdiam bukan hal yang selalu di pandang bahwa tidak berbuat,, namun ketika berdiam selalu muncul ide yang berwawasan yang tinggi,, hati manusia terketuk ketika dia berdiam, itulah cara perumusan yang yang tidak memberatkan namun dapat meruntuhkan istana yang megah.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar